Mauhammad Naufal Fitro

Suatu yang patut dibanggakan bahwa indonesia satu-satunya pulau yang dianugerahi ragam suku, budaya, agama, dan bahasa. Dan begitu juga kekayaan alamnya. Sangat banyak ragam budaya yang tersebar di seluruh Indonesia yang bermuara menjadi budaya nasional bangsa Indonesia. Menggambarkan perbedaan tentu bukan untuk menghakimi dan memboikot keragaman, justru kita sebagai masyarakat Indonesia bangga dan bersyukur akan anugerah akan aset yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Kita tentu mengenal istilah kebhinnekaan sejak bangku sekolah dasar, sejak itu kita diajarkan mengenal budaya dan bangsa. Dan tidak lupa pula kita belajar untuk menghargainya. Tujuannya adalah agar generasi sekarang atau selanjutnya memiliki kehidupan damai, tentram dan sejahtera.

Kita mengenal kebhinnekaan dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan kalimat ini berasal dari kitab sutasoma karangan Mpu Tantular. Diterjemahkan dari kata-kata, Bhinneka memiliki arti “beraneka ragam”, kata neka tersebut berasal dari bahasa sansakerta yang mempunyai arti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam bahasa Indonesia .
Link terkait:
Siswa SMAN Plus Riau mengikuti Kongres Pemuda 2019
Siswa SMAN Plus Riau menjadi Pelajar Teladan Bangsa 2019
Makna dan Filosofi Andhika Bhayangkari
Makna dan Filosofi Mengheningkan Cipta
Kata Ika berarti “itu”. Jadi secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini bukan hanya berisi tentang politik pencitraan namun sudah dipraktekkan sejak lama.

Kita semua tahu bahwa di indonesia banyak ragam suku, agama, budaya. Dengan demikian masyarakat indonesia harus saling menghargai satu sama lain. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dan lingkungan sekitar untuk mengembangkan dan melestarikan eksistansinya. Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang disekitarnya.

Belakangan ini banyak terjadi perselisihan kerap dibesar-besarkan. Banyak fitnah yang terjadi karena mencari kepentingan pribadi dan kelompok sehingga terjadi perpecahan dan persaudaraan disisihkan. Didalam Islam disebutkan dalam Q.S. Ali Imran ayat 103 yang artinya “Berpegang teguhlah di jalan Allah, di tali Allah, dan janganlah bercerai-berai”.

Dan juga dalam Q.S. Al Hujrat ayat 13 yang artinya “kita diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dan yang paling mulia di antara kita adalah orang yang paling bertaqwa”. Sudah jelas bahwa ayat diatas melarang kita untuk bercerai-berai dan Tuhan memerintahkan agar kita semua bersatu meski suku, agama, dan budaya berbeda-beda.

Sesungguhnya Indonesia sudah memiliki jawaban dari semua persoalan yang ada. Hanya saja Bangsa Indonesia belum siap untuk menghadapinya. Maka sekarang bukan aku, kamu dan mereka. Tetapi kita! Kita perlu menjadi alat untuk perubahan ke arah yang lebih baik kedepannya untuk memahami apa itu kebhinnekaan serta selalu mencintai, menghargai, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Maka Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu dalam Pembangunan Bangsa.

By fadhly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *