Rahmad Fauzan siswa SMAN Plus kelas XISS, berhasil lulus mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika dengan beasiswa full dari US Department of State melalui program KL-YES (Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study) Bina Antar Budaya.

Bagaimana Rahmad Fauzan bisa terpilih ?, Fauzan mengikuti seleksi administrasi dokumen, wawancara, dinamika kelompok, visa camp, kesehatan, hingga seleksi internasional jika dikalkulasi semua itu memakan waktu satu tahun lamanya. Berangkat melalui bandara Soekarno Hatta bersama teman-teman lainnya kami melalui penerbangan yang sangat panjang dengan transit di 3 tempat berbeda, Qatar, Washington D.C, Chicago, dan hingga akhirnya Fauzan sendiri sampai di kota TOLEDO.

Keluarga angkat di Amerika

Di Amerika Fauzan tinggal di kota Toledo, tinggal dengan keluarga Trumbull, ibu angkatku adalah seorang guru sekolah dasar dan ayah angkatku adalah seorang operator mesin di salah satu perusahaan kendaraan, dan juga terdapat anak laki-laki berumur 9 tahun yang bernama Gavin. Sambutan hangat  keluarga besar angkat  dengan pelukan dari mereka, mereka memberikan senyuman yang sangat bahagia atas kehadiran Fauzan, sepanjang perjalanan menuju rumah, kami saling berkomunikasi hangat baik tentang keluarga, aktivitas yang biasa dilakukan, pekerjaan, hingga aturan dan tanggung jawab ku dirumah mereka nantinya. Sesampainya dirumah, kami menyantap Pizza.

Apa saja kegiatan Rahmad Fauzan setahun di Amerika ?

  1. Bersekolah di . E.L Bowsher High School. seperti layaknya film-film remaja America yang biasa Fauzan tonton, loker-loker, tidak berpakaian seragam, bisa milih-milih kelas,dan  cafeteria. Mr. Krueger yang merupakan konselor sekolahku mengajakku ke ruangannya untuk berbicara mengenai registrasi, transkrip nilaiku selama di Indonesia hingga kelas yang akan aku pilih. Saat itu teringat jelas olehku perkataan beliau yang mengatakan, “Your english is very great, I’m pretty sure you’ll shine here.”. Tak terpikir olehku kenapa beliau mengatakan hal tersebut kepadaku, namun banyak dari teman-teman Amerika Fauzan yang mengatakan bahwa Fauzan adalah orang yang sangat easy-going, mudah bersosial dengan ciri khas yang murah senyum kepada orang-orang.

Fauzan mengambil kelas  Bahasa Inggris, Pre-Calculus Honor, Japanese, Culinary Fundamental, Sociology, Economics, Contemporary History, U.S Government, Ceramics, dan Piano. Jika ditanya kelas apa yang berkesan bagi Fauzan, semuanya sangat berkesan bagi Fauzan karena setiap kelas mempunyai kenangan tersendiri bagi Fauzan, Fauzan banyak sekali mendapat ilmu-ilmu, wawasan, perspektif baru yang tak pernah Fauzan ketahui sebelumnya, dan yang paling Fauzan sukai guru di setiap kelas itu memiliki kepribadian yang sangat suportif, easy-going terhadap siswanya. Berkat hal tersebut lah, Fauzan selalu nyaman dengan tempat dimana namanya sekolah hingga bisa menjadi salah satu Top 10 siswa disana dengan IPK/GPA (4,23 dari 4,00), nilainya kelihatan lebih bukan, tapi ini merupakan bagian sistem pendidikan di Amerika dimana guru akan memberikan kredit bonus kepada siswanya yang bisa maksimal ataupun bahkan bisa mengerjakan tugas lebih yang diberikan.

  • Melakukan kegiatan volunteering (Kerelawanan) seperti mendekorasi natal di rumah duka (Hospice Northwest Ohio), ataupun mengajar di salah satu beberapa sekolah dasar di Amerika. menjadi pembicara untuk mempresentasikan ke anak-anak sekolah dasar mengenai budaya Indonesia dan Melayu kepada mereka semuanya dan disambut hangat dan ceria. Metode  menjelaskannya melalui cerita ringan dan singkat sejarah Indonesia, mengapa sejarah? Karena menurut Fauzan, melalui metode narasi yang dikreasikan dengan penyampaian unik. Kesan mereka setelah mendengar penjelasan Fauzan, secara spontan mengatakan, “Pantesan ya Indonesia benderanya merah, orang-orang berani bertempur”, “Keren banget asal bendera Indonesia hasil dirobeknya negara Belanda”, “Kain (songketnya) lucu banget pengen coba juga”. Kisah inspiratif pengenalan Indonesia ini dimuat dimajalah ACES .
  • Berkesempatan mengunjungi tempat seperti Cape Coral, Florida; berkunjung ke University of Michigan Ann-Arbor yang merupakan kampus impian Fauzan, New York State (Niagara Fall), serta Washington D.C.

Tak banyak ekspektasi yang kupikirkan, namun aku sangat merasa bersyukur dan sebuah privilege bagiku bisa melakukan pertukaran pelajar ku di usia muda, mimpi yang tak pernah ku impikan namun Allah sangat baik bisa memberikan ku kesempatan emas ini di umur muda ku.

“If something is destined for you, never in million years it will for somebody else”-Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, sampai kapanpun tidak akan pernah menajdi milik orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *